MPL News at Blogger, 23/12/10
Bintang Anak Tuhan, demikian judul buku yang dibedah oleh Kirana Kejora penulis buku itu sendiri dalam kegiatan bedah buku di Perpustakaan Umum Kota Malang."Judul bagi saya adalah do'a, ijinkan saya juga memberikan peringatan ini kepada semua penulis khususnya yang mulai menulis, bahwa judul adalah do'a, bahwa judul memiliki dasar yang kuat", demikian papar Kejora dalam menjawab sebuah pertanyaan dari salah satu audiens yang hadir. Perempuan kelahiran Ngawi, 2 Februari 1972 ini dulunya adalah seorang asisten dosen di sebuah fakultas perikanan Universitas Brawijaya dan pernah juga sebagai wartawati sebuah tabloid di Surabaya. Pada kesempatan bedah buku, selain mengupas Bintang Anak Tuhan, Kirana juga mengulas karyanya yang lain, yaitu Elang serta sebuah buku berjudul Perempuan dan Daun. Dengan didampingi oleh Herman Angga, seorang penulis dan Arya Elwiq, penulis dari Turen Malang, satu demi satu kupasan tentang Bintang Anak Tuhan semakin membuat merinding para audiens yang hadir saat itu. Secara gamblang, lugas, sekaligus menyentuh perasaan Kirana menceritakan bagaimana seorang anak kecil yang terinfeksi HIV/AIDS harus menemukan dunianya, menjangkau kenakalan anak-anak dan mampu memiliki semangat walau penyakit yang diderita masih sangat sulit disembuhkan. Totalitas Kirana dalam menulis bahkan mampu menghilangkan kertas antara pembaca dan apa yang dibaca, hanyut terbawa didalamnya, antara keceriaan dibalik keprihatinan serta tetes air mata menjangkau duka seorang ODHA. "Didalam sastra aku bisa menembus ketidakpedulian banyak hal dari sebuah HIV/AIDS, media yang asyik masyuk dengan berita korupsi, politik, dan carut marut kebijakan yang membuang energi melupakan dan memarjinalkan ODHA serta penanganannya"., tambah Kirana dengan semangat. Buku yang telah mengguncang di berbagai negara ini juga mendapat apresiasi tinggi di Malaysia dan Amerika, sebuah karya yang mengupas tentang semangat ODHA bahwa "Hidup adalah terus". Acara yang juga dihadiri oleh aktifis HIV/AIDS dari IWAMA (Ikatan Waria Kota Malang) ini selain mengupas buku Bintang Anak Tuhan juga mengupas tentang dunia penulis, keterpurukan ODHA serta kampanye tentang pencegahan HIV/AIDS. Sebuah tampilan musik yang sebelumnya juga mengawali acara ini, Arbanat String Esemble yang dimainkan oleh Fania, Albert, Claudia, dan Uki didapuk untuk tampil lagi menutup kegiatan ini.
[stm]