MPL News at Blogger, 23/01/11
Agenda pada hari Minggu pagi itu sebenarnya hanya launching buku, tetapi karena yang dilaunching adalah buku yang berisi antologi puisi dari karya Tengsoe Tjahjono, maka pagi itu sebelum launching buku diawali dengan pembacaan puisi. Grace, seorang yang dengan jiwanya mampu membawakan puisi karya Tengsoe mampu menghipnotis audiens yang datang saat itu, apalagi dengan diiringi akustika gitar dari Swara Akustik Malang yang dengan piawainya mampu menyamakan alunan dengan bacaan puisi yang dilantunkan Grace. Tepat pukul 10:15, Tengsoe, pengarang sekaligus pencipta karya puisi tersebut menyampaikan dalam sambutannya, "Penyair hakekatnya tak bisa lepas dari dunia individu dan sosial, relasi-relasi personal dan sosial mengisi kekayaan penyair dalam menyusun karya". Pendapat ini diamini oleh Yusri Fajar, seorang teman dekat Tengsoe yang saat itu hadir sebagai pengulas perbandingan mengungkapkan bahwa, "Sebuah puisi merupakan hasil interpretasi kehidupan yang dialami, oleh karena itu saya sangat tidak heran bahwa Tengsoe mampu mengangkat semua sisi kehidupan manusia, mulai Madura, gang Dolly dan lain sebagainya." Acara launching diakhiri dengan ramah tamah diiringi Swara Akustik.
[stm]